Rabu, 14 Juni 2017
Ada apakah dengan Circle K?
Circle K depan komplek rumah gue tutup. Udah itu aja.
Sedih sih. Banyak kenangan sama Circle K depan rumah. Dulu,
tahun 2009, pertama kali gue dan keluarga menempati rumah ini, Circle K itu
adalah sumber kebahagiaan kami, selain warteg belakang rumah.
Asli deh! Dulu di sekitar komplek ini masih sepi banget. Belum
ada tuh Roti Bakar Edi, Alfa Mart, Indomart, PSY, Mie Ceker, dan tempat-tempat
makan lain yang bikin macet itu. FYI, di komplek ini jarang banget ada tukang
makanan lewat. Ya ada sih sebenernya, cuma jarang, nggak sesering di rumah
lama. Di rumah lama, segala macem tukang makanan lewat. Ada bakso, sate… (udah
kaya Obama belom?), bakpau, putu, roti, roti Lauw, jagung bakar, nasi goreng,
mie tektek, mie dokdok, ketoprak, bubur ayam, susu kedelai, susu pengalengan,
sate padang! Sate padang aja ada!
Sementara, di rumah yang sekarang…
Duh, rumahku yang sekarang, maaf ya aku banding-bandingin
kamu sama mantan. Aku tau kok, rasanya nggak enak dibanding-bandingin sama
mantan.
Intinya, di rumah ini, yang konsisten lewat cuma ketoprak, roti,
sama sayur. Ada juga sih mie ayam, tapi nggak enak. Sama kadang-kadang tukang putu
lewat kalo amalan penghuni rumah ini lagi baik.
Jadi, dulu itu, Circle K depan rumah bagaikan oasis di
tengah padang pasir yang membentang seluas samudra sedalam lautan. Apa sih? Singkat
kata, sangatlah membantu kehidupan rumah tangga kami. Dari beli roti, pop mie,
kornet, sampai peralatan mandi, semuanya bisa didapatkan di Circle K! Kunjungi
Circle K sekarang juga! Eh udah tutup deng. Lupa, malah ngiklan.
Sampe akhirnya daerah sekitar rumah kami udah penuh dengan
jajanan pun, Circle K tetap jadi sumber kebahagiaan kecil kami. Yang paling
penting sih, di dalemnya ada ATM BCA. Sumpah itu ngebantu banget! Sekarang ATM
BCA terdekat nggak ada yang bisa dijangkau dengan modal kaki doang. Minimal lo
mesti punya sepeda. Itu pun udah ngos-ngosan. Eh, nggak juga sih, cuman mager aja.
Terus gue sering banget beli snickers di sana. Nggak pernah
cek sih, di Indomart sama Alfa Mart ada apa nggak. Terus ada cookies yang ada
cornflakes-nya itu, sumpah enak banget! Gue pertama kali makan kue itu
gara-gara sahabat kesayangan gue yang sekarang udah tobat jadi gue takut
deket-deket, takut keseret. Tapi tetep aja kue itu penuh kenangan. Kenang-kenangan
pas kita masih sama-sama di jalan yang sesat.
Yang paling berkesan adalah… gue selalu bisa ngajak Bulbul
dan Joey ke Circle K itu. Mereka bakal dengan setianya nunggu di depan pintu
kaca, duduk, nggak bergerak, sampe gue keluar dari Circle K. Setelah Bulbul
nggak ada, tiap gue ke Circle K gue masih bisa ngebayangin Bulbul lagi nungguin
di depan pintu, duduk manis dengan lidah menjulur keluar, dengan mata
innocent-nya.
Dan sekarang Circle K itu tutup.
Nggak ada lagi ATM BCA yang
bisa dijangkau dengan jalan kaki.
Nggak ada lagi anjing yang setia menanti.
Nggak
ada lagi tempat alay nongkrong sampai pagi.
#BiarPuitisAe
Nah, sekarang, apa hubungannya kah Circle K yang tutup
dengan etimologi kata ‘tenggat’?
Nggak ada.
Ya, apa hubungannya? Nggak ada kan?
Maksudnya adalah, di tulisan kali ini gue akan menulis
tentang dua hal: 1. Circle K tutup, dan 2. Etimologi Kata ‘Tenggat’. Udah sih
gitu aja. Tapi judulnya mayan menjual kan? Bikin-bikin penasaran gimana, gitu. Ya
nggak sih? Nggak ya?
Oke. Etimologi kata ‘tenggat’.
Akhir-akhir ini gue emang lagi terobsesi banget sama bahasa.
Bahkan gue bikin blog baru khusus membahas bahasa dan sejarahnya. Cek deh www.mylittlelanguagecorner.blogspot.com
Yeay promosi lagi kan gue!
Nah, pagi ini, pas lagi jalan-jalan, tiba-tiba gue punya
ide, kira-kira dari manakah asal kata ‘tenggat’?
‘Tenggat’, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, memiliki arti
‘batas waktu’.
Contoh kalimat: Hari ini merupakan tenggat penyerahan data
calon mantu kepada orangtua.
Kata ‘tenggat’, alias ‘batas waktu’, alias ‘deadline’, alias
‘time limit’, adalah waktu di saat kita harus mengumpulkan sesuatu atau selesai
mengerjakan atau melakukan sesuatu.
Nah, apakah yang orang katakan saat, setelah berkerja keras
dalam kurun waktu yang mungkin mingguan, bulanan, tahunan, bahkan puluhan
tahun, akhirnya berhasil juga menyelesaikan pekerjaannya?
THANK GOD!!
Thank God, baca: theng gad.
Theng gad > thenggad > tenggat
Masuk akal?
Bercanda yah guys! Serius amat! Kalo beneran mau tau
etimologi seriusnya, ya googling aja sendiri. Hehe…
Maaf yah kalo postingan gue kali ini nggak bermutu dan nggak
berfaedah. Kan emang biasanya nggak bermutu dan nggak berfaedah. Jadi udah
maklum kan.
Ciao! Cabut dulu sebelum ditimpuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar