Tampilkan postingan dengan label italia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label italia. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 28 Juni 2014

Hasil Akhir Grup H

Algeria 1                             –                            1 Russia
I. Slimani ’60                                                    A. Kokorin ‘6

Sebelum pertandingan ini, Russia masih berpeluang untuk lolos bila mereka berhasil mengalahkan Algeria, dengan catatan Belgia menang atau seri dengan Korea, atau Korea menang namun kalah selisih gol.
Russia sebenarnya sudah unggul sejak awal pertandingan dengan gol yang dicetak Kokorin saat pertandingan baru saja berjalan 6 menit. Gol itu tentu memberikan harapan bagi Russia. Apalagi, di pertandingan lainnya, skor masih 0 - 0 bagi Belgia dan Korea. Namun malang bagi Russia, di menit ke-60 Algeria berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1 - 1. Dengan tiga poin yang sudah dikantonginya dengan mengalahkan Korea di pertandingan sebelumnya, hasil imbang ini cukup untuk meloloskan Algeria sebagai runners-up grup H.

Belgium 1                           –                            0 South Korea
Vertonghen ‘78

Sementara itu, Belgia yang sudah memastikan diri lolos ke babak 16 besar sebagai juara grup, tetap bermain serius saat menghadapi Korea Selatan. Hebatnya, Korea Selatan pun memberikan perlawanan yang sengit, sehingga di babak pertama, tidak terjadi gol bagi kedua tim. Namun, setelah harus bermain dengan 10 pemain karena Defour dikartumerah pada akhir babak pertama, Belgia justru bisa memecahkan kebuntuan mereka di menit ke-78 melalui gol Vertonghen. Kedudukan 1 - 0 bertahan sampai peluit panjang ditiup, memastikan Belgia sebagai tim ke empat, setelah Belanda, Colombia, dan Argentina, yang berhasil mengantongi poin penuh, dengan memenangi semua pertandingan mereka di babak penyisihan grup.



Pencetak gol terbanyak sementara:
4
Neymar (Brazil)
Lionel Messi (Argentina)
Thomas Muller (Germany)

3
Van Persie, Robben (Netherlands)
Karim Benzema (France)
Enner Valencia (Ecuador)
James Rodríguez (Colombia)
X. Shaqiri (Switzerland)

2
Tim Cahill (Australia)
Mario Mandzukic (Croatia)
J. Martinez (Colombia)
Gervinho (Ivory Coast)
Luis Suarez (Uruguay)
Andre Ayew (Ghana)
Clint Dempsey (USA)
Memphis Depay (Netherlands)
Ivan Perisic (Croatia)
Wilfried Bony (Ivory Coast)
Asamoah Gyan (Ghana)
Islam Slimani (Algeria)

1
Oscar, Fred, Fernandinho (Brazil)
Peralta, R. Marquez, Guardado, Hernandez (Mexico)
Xabi Alonso, David Villa, Fernando Torres, Juan Mata (Spain)
De Virjk, Fer (Netherlands)
Alexis Sanchez, Valdivia, Beausoujour (Chile)
Teófilo Gutiérrez, Pablo Armero, Juan Quintero, Cuadrado (Colombia)
Edinson Cavani, Diego Godin (Uruguay)
Joel Campbell, Óscar Duarte, Marco Ureña, Bryan Ruiz (Costa Rica)
Marchisio, Balotelli (Italy)
Sturridge, Wayne Rooney (England)
Keisuke Honda, S. Osazaki (Japan)
Admir Mehmedi, Haris Seferovic, Blerim Dzemaili, Granit Xhaka (Switzerland)
Ibisevic, E. Dzeko, M. Pjanic, Vrsajevic (Bosnia-Herzegovina)
Matt Hummels, Mario Gotze, Miroslav Klose (Germany)
John Brook jr, Jermaine Jones (USA)
Sofiane Feghouli, Rafik Halliche, Abdelmoumene Djabou, Yacine Brahimi (Algeria)
Marouane Fellaini, Dries Mertens, Divock Origi, Vertonghen (Belgium)
Lee Keunho, Son Heung Min, Koo Jacheol (South Korea)
Alexander Kerzhakov, A. Kokorin (Russia)
Ivica Olic (Croatia)
Mile Jedinak (Australia)
Olivier Giroud, Blaise Matuidi, Mathieu Valbuena, Moussa Sissoko (France)
Carlo Costly (Honduras)
Peter Odemwingie, A. Musa (Nigeria)
Nani, Silvestre Varela, Cristiano Ronaldo (Portugal)
J. Matip (Cameroon)
A. Samaris, G. Samaras (Greece)
M. Rojo (Argentina)
Reza (Iran)


129 gol dicetak 96 pemain dari 32 tim/negara sepanjang babak penyisihan grup Piala Dunia 2014.

:


Dengan demikian, berakhirlah sudah babak penyisihan grup di Piala Dunia 2014. Juara dan runners-up masing-masing grup sudah ketahuan semuanya, menghasilkan skema pertandingan yang seperti ini:


Sebelum kita melaju ke babak 16 besar, yuk kita tengok harapan dan prediksi saya di awal Piala Dunia 2014 ini:

Prediksi vs Harapan sebelum Piala Dunia 2014 dimulai


Prediksi dan harapan vs kenyataan

Ternyata kenyataan banyak pahitnya yah. Italy, Spanyol, Portugal, Inggris tersingkir lebih cepat dari yang diperkirakan dan diharapkan.
Kalau dibandingkan, sejauh ini sih, prediksi dan harapan saya, Brazil juara grup A, bener. Prediksi saya Croatia runners-up grup A, salah, yang benar ternyata Mexico.
Di grup B, prediksi saya salah total, apalagi harapan saya! Prediksi saya, Spanyol lolos sebagai juara grup, Belanda lolos sebagai runners-up. Harapan saya, Spanyol lolos sebagai juara grup, Chile lolos sebagai runners-up. Yang terjadi... Spanyol, yang diprediksi dan diharapkan jadi juara grup, malah keok abis-abisan! Belanda malah juara grup, dan Chile jadi runners-up grup, sesuai yang diharapkan.
Di grup C, saya sih tidak punya harapan apa-apa. Tapi prediksi saya bahwa Colombia akan jadi juara grup dan Yunani jadi runners-up, ternyata tepat sekali!
Di grup D, seperti halnya grup B, prediksi dan harapan saya kacau balau! Salah total! Costa Rica, yang paling tidak diunggulkan, ternyata malah lolos sebagai juara grup! Uruguay yang saya unggulkan sebagai juara grup, malah sempat dibantai Costa Rica, walaupun akhirnya lolos sebagai runners-up grup. Dan Italia dan Inggris, yang saya perkirakan salah satunya akan menemani Uruguay sebagai runners-up group, malah sama-sama tersingkir! Hiks hiks hiks.
Di grup E, seperti grup C, prediksi saya tepat sekali, Prancis lolos sebagai juara grup, dan Swiss lolos sebagai runners-up. Seperti halnya grup C, saya tidak punya harapan apapun di grup ini karena tidak ada tim yang saya suka atau tidak suka. Walaupun sekarang, setelah melihat permainan Prancis di dua pertandingan pertama, saya harus mengakui kalau saya mulai suka Prancis!
Prediksi saya mengenai grup F juga benar 100%, Argentina lolos sebagai juara grup dan Nigeria lolos sebagai runners-up. Kalau harapan saya, Argentina lolos sebagai juara, dan runners-up saya tidak peduli siapa saja.
Prediksi saya mengenai grup G jelas meleset! Apalagi harapan! Meleset 100%! Prediksi saya Jerman lolos sebagai juara grup sudah benar. Tapi prediksi Portugal lolos sebagai runners-up salah, karena Portugal justru tersingkir. Yang lebih ngaco adalah harapan saya. Harapan saya, Portugal lolos sebagai juara grup, runners-up terserah, yang penting Jerman nggak lolos. Eeeehhhh...yang terjadi justru sebaliknya. Kualat nih sama fans Jerman.
Terakhir, prediksi saya bahwa Belgia akan keluar sebagai juara grup H, tepat sekali! Hanya saja, saya kira, runners-upnya bakal Russia atau Korea. Eh, kok ternyata malah Algeria! Hebat juga ya Algeria!

Jadi, totalnya, ketepatan dari prediksi saya hanya 56.25%
Sementara, harapan saya tercapai...gimana ya ngitungnya? Banyak grup yang bodo amat gitu. Ya sudah lah ya. Yang jelas, sekarang saya sudah punya harapan dan prediksi baru mengenai babak 16 besar dan seterusnya.

Skema turnamen prediksi saya

vs


Skema turnamen harapan saya



Arrivederci Gli Azzurri...

Sediih banget yaah judulnyaa pemirsa…

Yah, kenapa coba blog saya bolong udah berapa hari ngga diupdate? Ya karena selasa malem kemarin ini salah satu tim kesayangan saya, Gli Azzurri, Italia, harus tersingkir. Sedih deh ah…
Bolong deh. Jadi dalam sehari ini saya akan bahas semua pertandingan yang sudah saya lewatkan (dalam arti udah lama nggak ditulis di sini, kalo nonton tetep dong yaah wajib kudu harus).


Uruguay 1                          –                            0 Italy
Diego Godin ‘81

Pertandingan ini menjadi laga penentuan bagi Uruguay dan Italy. Keduanya sama-sama mengalahkan Inggris, bahkan dengan skor yang sama persis, 2 – 1, dan sama-sama dibabat Costa Rica. Baik Uruguay dan Italia mengantongi nilai 4 poin. Siapapun yang kalah, akan langsung tersingkir, dan siapapun yang menang, akan langsung menemani Costa Rica lolos sebagai runners-up grup D.
Sejak babak pertama, pertandingan berlangsung alot. Baik Italy maupun Uruguay berusaha mati-matian untuk menyelamatkan diri masing-masing. Namun, dalam 45 menit pertama, tidak terjadi satu gol pun baik bagi Uruguay maupun Italia. Di menit ke-59, pertandingan memanas sejak Marchisio mendapatkan kartu merah. Bermain dengan 10 pemain, Italia masih bisa mengimbangi permainan Uruguay. Sampai akhirnya Luis Suarez frustrasi dan keluarlah insting hewaninya. Ia menggigit pundak Chiellini saudara-saudara! Entah karena frustrasi atau nafsu. Pundaknya Chiellini sampe ada bekas gigitan warna merah, sadis banget.
Kayaknya sih pemain-pemain Uruguay belum disuntik rabies, jadi begitu digigit Chiellini langsung kejang-kejang, terus Italia jadi makin bobrok pertahanannya, terus akhirnya kebobolan deh, Diego Godin golin di menit ke-81, nyambut tendangan pojok yang diterima Uruguay.
Hehe maaf yah kalo tulisannya jadi rada ngaco. Emosi!



Costa Rica 0                       –                            0 England

Di pertandingan lainnya, baik Inggris maupun Costa Rica, keduanya sudah tidak terpengaruh dengan hasil pertandingan. Siapapun yang menang atau kalah, Inggris akan tetap tersingkir, dan Costa Rica akan tetap lolos sebagai juara grup dengan keunggulan selisih gol. Mungkin mereka sama-sama bermain santai (nggak nonton sih, mending nonton Italia – Uruguay lah!) dan pertandingan pun berakhir tanpa gol.

Dengan demikian, inilah klasemen akhir di grup D.


Sabtu, 14 Juni 2014

Babak Penyisihan, Grup D: Uruguay - Costa Rica, Italy - England

Sebel sih, jadi nggak urut gini.. Harusnya kan abis C terus baru D. Tapi yg C belum selesai, masi nanti malem. Nyeseknya, saya kira tadi pagi jam 2 itu masi group C! Ternyata Uruguay - Costa Rica! Papi nggak bangunin siiihh... *nyalahin orang

Uruguay 1 - 3 Costa Rica
Edinson Cavani '24 (p) - Joel Campbell '54, Oscar Duarte '57, Marco Ureña '84

Hasil dari pertandingan ini mungkin cukup mengejutkan bagi banyak orang. Uruguay adalah tim yang cukup diunggulkan, sebagai juara 3 di Piala Dunia 2010 yang lalu. Peringkat FIFA juga jauh di atas Costa Rica, dan pemain-pemainnya juga lebih terkenal. Tapi itu semua memang tidak bisa menjamin hasil pertandingan.
Di babak pertama kedua tim bermain imbang, nyaris tanpa gol. Nyaris. Satu-satunya gol bagi Uruguay terjadi hanya karena penalty di menit ke-24 yang sukses dieksekusi Edinson Cavani.
Jaman di babak ke-2 permainan berubah. Costa Rica jadi sangat menguasai pertandingan. Dimulai dari gol Joel Campbell di menit ke-54, yang disusul gol ke dua dari Óscar Duarte hanya berselang waktu 3 menit dari gol pertama, Costa Rica terus membombardir barisan pertahanan Uruguay yang mulai panik. Terbukti dengan banyaknya kartu yang diterima penain-pemain Uruguay di babak ini. Bahkan, menjelang akhir pertandingan, Pereira mendapat kartu merah, enam menit setelah Marco Ureña memastikan kemenangan Costa Rica 3 - 1 atas Uruguay.


Italy 2 - 1 England
Marchisio '35, Balotelli '50 - Sturridge '37

Pertandingan ke dua di grup neraka ini adalah pertandingan yang sangat ditunggu-tunggu pecinta sepakbola dunia, yaitu Italia berhadapan dengan Inggris.
Kedua tim bermain cukup imbang, dengan permainan yang sama-sama cantik dan bersih. Selama 2/3 babak bermain saling menyerang namun imbang tanpa gol, pada menit ke-35 terjadi gol yang apik sekali dari kaki Marchisio. Pirlo berlari mengalihkan perhatian, sementara Marchisio mencetak gol dengan tendangan mendatar dari jarak...meter, menembus barisan pertahanan Inggris.
Goal itu membuat Italia unggul 1-0. Namun, belum lagi para tifosi selesai merayakan, Inggris langsung menyusul di menit ke-37 melalui gol Strridge yang tidak kalah ciamik.
Babak pertama berakhir imbang 1-1.
Di babak ke-2, Balotelli mencetak gol melalui sundulan di menit ke-50. Itulah gol terakhir yang terjadi di pertandingan ini. Di babak ke-2 ini, para pemain, terutama pemain-pemain Inggris, tampak sudah sangat kelelahan. Mungkin kritik Roy Hodgson atas cuaca panas yang ekstrim ada benarnya.
Pertandingan berakhir dengan kemenangan Italia 2 - 1. Forza Italia!


Pencetak gol terbanyak sementara:

2
Neymar (Brazil)
Van Persie, Robben (Netherlands)

1
Oscar (Brazil)
Peralta (Mexico)
Xabi Alonso (Spain)
De Virjk (Netherlands)
Alexis Sanchez, Valdivia, Beausoujour (Chile)
Tim Cahill (Australia)
Teofilo Gutierrez, James Rodriguez, Pablo Armero (Colombia)
Edinson Cavani (Uruguay)
Joel Campbell, Oscar Duarte, Marco Ureña (Costa Rica)
Marchisio, Balotelli (Italy)
Sturridge (England)

24 gol dicetak 21 pemain dari 11 tim/negara.

Sabtu, 04 Januari 2014

Tentang Duolingo: part 1

Akhir-akhir ini saya lagi rajin-rajinnya belajar bahasa di www.duolingo.com (coba deh! Seru banget!). Kalau ada yang lihat posting terakhir saya mengenai Goal Setting 2014, salah satu goal saya tahun ini adalah menguasai 5 bahasa: italia, spanyol, portugis, prancis, dan jerman. Mengapa 5 bahasa tersebut?

Kalau untuk bahasa italia, spanyol, dan portugis, saya memang sudah belajar sendiri sejak lama, karena saya memang tertarik dengan tiga bahasa tersebut. Alasan utamanya adalah, negara-negara sepakbola di dunia menggunakan bahasa-bahasa tersebut. Untuk bahasa italia dan spanyol, bahkan saya sudah mulai serius belajar (bahasa italia di Istituto Italiano di Cultura, bahasa spanyol di tetangga saya yang waktu kecil pernah tinggal di Argentina).

Nah, kalau bahasa prancis dan jerman, sebenarnya karena selain tiga bahasa yang sudah saya pelajari di atas, di Duolingo sisanya tinggal bahasa prancis dan bahasa jerman. Jadi, saya sekalian belajar dua-duanya. Lagipula ada alasannya juga sih. Karena sebenarnya, dibandingkan tiga bahasa yang sudah saya pelajari lebih dulu, bahasa prancis dan jerman itu lebih umum digunakan di antara bahasa-bahasa eropa lainnya, kecuali inggris ya.

Lagipula, bahasa prancis itu indah bangeeet…, seksi, romantic, keren. Sementara bahasa jerman, sebenarnya saya kurang suka sih bahasa rumpun itu (inggris, belanda, jerman), tapi saya punya sepupu berusia 6 tahun yang tinggal di Swiss, bahasa utama sepupu saya itu jerman, bahasa ke duanya inggris, dan tidak bisa bahasa Indonesia. Jadi saya ingin sekali bisa bahasa jerman, agar bisa lebih dekat dengan sepupu kesayangan saya itu. à to my big sis: if you happen to read this, the one in Holland is still my favorite :*

Jadilah saya mempelajari 5 bahasa tersebut. Duolingo itu seru banget sistemnya: gratis, praktis, dan sistematis! Udah kaya iklan ya? Yah, selama berapa minggu ini saya sudah seperti unofficial ambassador of Duolingo saja.

Yang pertama, dia gratis (hehe…itu yang paling penting). Yang ke dua, sistemnya sangat mempermudah belajar bahasa. Pelajaran diberikan dalam beberapa level. Setiap level kita hanya diajarkan kosakata baru sedikit demi sedikit, sehingga lebih mudah untuk diingat. Pelajaran itu sendiri berupa semacam permainan. Ada sekitar belasan sampai duapuluhan soal yang harus kita pilih, tulis, dengar, dan terjemahkan jawabannya dengan benar untuk bisa mencapai level berikutnya. Setiap level kita diberikan tiga sampai lima hati. Setiap kali kita salah menjawab, hati itu berkurang, dan kalau hati-hati itu sudah habis, maka kita harus mengulang pelajaran dari awal.


Yah, kurang lebih begitulah sistemnya. Kalau mau coba silakan kunjungi halaman website yang saya berikan link-nya di atas. Karena di post berikutnya saya akan menulis tentang perbandingan bahasa.

Adios amigos!