Kamis, 10 Juli 2014

It's A Damn Blood Bath!

Brazil 1                 –             7 Germany
Oscar ’90                            T. Muller ‘11
                                             M. Klose ‘23
                                             T. Kroos ’24, ‘26
                                             S. Khedira ‘29
                                             A. Schurrle ’69, ‘79


Secara sangat mengejutkan, hujan gol terjadi di pertandingan semifinal antara tim tuan rumah Brazil dengan Jerman. Brazil harus turun tanpa dua pemain pilarnya. Neymar menderita cidera tulang punggung saat Brazil berhadapan dengan Colombia di babak perempat final. Sementara Thiago Silva harus absen karena akumulasi kartu kuning yang diterimanya dalam dua pertandingan yang berurutan, yakni pertandingan melawan Chile di 16 besar dan Colombia di perempat final.

Walau tanpa dua pemain pilarnya, banyak yang memperkirakan Brazil tidak akan mudah untuk dikalahkan begitu saja. Bahkan Joachim Loeuw juga tidak menganggap enteng tim yang akan dihadapi anak-anak asuhnya.

Namun tampaknya kehilangan dua pemain pilar memang mempengaruhi penampilan Brazil malam itu. Bukan karena kehilangan skill dan kualitas, tapi karena penurunan moril para pemain tim samba. Saat menghadapi Jerman di semifinal, Brazil seolah bermain tanpa perlawanan.

Gol Thomas Muller di menit ke-11 menjadi awal petaka bagi Brazil. Setelah gol itu, o Seleção tampak langsung panik. Bermaksud membalas gol pertama, Brazil malah kebobolan gol ke dua di menit ke-23 dengan gol Miroslav Klose.

Gol itu tidak saja merebut harapan Brazil untuk masuk ke final, tapi juga merebut gelar top scorer sepanjang masa Piala Dunia dari pemain Brazil, Ronaldo Luiz Nazario da Lima, yang juga hadir di stadion pada malam itu. Gol Miroslav Klose pada pertandingan ini adalah golnya yang ke-16, yang membuatnya merebut gelar top scorer yang selama ini dipegang Ronaldo dengan 15 gol.

Lebih parahnya lagi, belum selesai para suporter Jerman merayakan gol ke dua, tidak sampai satu menit, gol sudah kembali terjadi, kali ini melalui tendangan Toni Kroos. Pemain muda Jerman ini kemudian kembali mencetak gol tidak sampai dua menit kemudian. Hujan gol ke gawang Brazil di babak pertama diakhiri dengan gol Sami Khedira di menit ke-29.

Luar biasa! Dalam waktu kurang dari 10 menit, gawang Brazil dibombardir dengan empat buah gol.

Suporter Brazil menangis. Ketinggalan dua atau tiga gol mungkin masih bisa disusul. Namun setelah gol ke lima, Brazil seolah sudah benar-benar kehilangan harapan. Apalagi tidak adanya mental juara dari para pemain Brazil.

Di babak ke dua, Jerman semakin memperbesar keunggulan mereka melalui dua gol Andre Schurrle pada menit ke-69 dan 79. Gol itu langsung membawa Jerman sebagai tim pencetak gol terbanyak, sekaligus melempar Brazil ke posisi sebagai tim dengan jumlah kebobolan terbanyak di Piala Dunia 2014.

Jerman baru mengizinkan Brazil memperkecil ketinggalan di menit ke-90 melalui gol Oscar. Jerman pun melenggang gagah ke final dengan kemenangan 7 - 1 atas tuan rumah Brazil.

Rapopo..., masih ada perebutan juara ke-3. Setidaknya prestasi tahun ini masih lebih baik bagi Brazil yang mampu mencapai semifinal. Di dua Piala Dunia sebelumnya, Brazil hanya mampu mencapai babak perempat final.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar