Sabtu, 05 Juli 2014

Quarter Final, 4th Match: Netherlands vs Costa Rica

Netherlands 0 (4)              –             0 (3) Costa Rica

Setelah tiga pertandingan perempat final lainnya yang terkesan hambar dan tanpa drama, akhirnya drama yang ditunggu-tunggu terjadi pada pertandingan terakhir di babak perempat final, yaitu Belanda melawan Costa Rica.

Setelah Italy dan Inggris, kini giliran Belanda yang harus menghadapi kokohnya dinding pertahanan Costa Rica, yang dijaga ketat oleh Cristian Gamboa, Johnny Acosta, Giancarlo Gonzales, Michael Umaña, dan salah satu penjaga gawang terbaik Piala Dunia 2014, Keylor Navas.

Selama 120 menit Arjen Robben dkk terus berusaha menggempur pertahanan Costa Rica. Namun segala usaha yang mereka kerahkan terus menemukan kebuntuan. Beberapa kali Costa Rica mematahkan serangan-serangan Belanda. Keylor Navas pun berkali-kali menyelamatkan gawang dari tendangan-tendangan maut Sneijder, Robben, Van Persie, dan para pemain Belanda lainnya yang selama ini sudah mencetak 12 gol bagi Belanda. Bahkan ketika Keylor Navas dkk lengah, mistar gawang pun ikut serta mementahkan tendangan Wesley Sneijder di menit-menit terakhir.

Setelah bermain imbang tanpa gol selama 2x45 menit, dilanjutkan dengan 2x15 menit babak perpanjangan waktu, akhirnya pertandingan antara Belanda melawan Costa Rica, menjadi pertandingan pertama dan satu-satunya di babak perempat final, yang harus berakhir dengan drama adu penalty.

Setelah berhasil menang adu penalty melawan Yunani di babak 16 besar, sekali lagi Costa Rica harus menghadapi adu penalty. Hanya beberapa menit sebelum babak ke dua perpanjangan waktu berakhir, Luis Van Gaal dengan cermat mengganti penjaga gawang Belanda, Jasper Chilesen, dengan Tim Krull, yang tampaknya spesialis adu penalty.

Dan dimulailah drama adu penalty itu.

Costa Rica mendapat kesempatan untuk mengambil tendangan pertama.
Penendang pertama bagi Costa Rica adalah Celso Borges, yang sukses mencetak gol ke gawang Tim Krull. Kedudukan 1 - 0 bagi Costa Rica.
Namun Robin Van Persie yang menjadi penendang pertama bagi Belanda pun sukses memasukkan bola ke dalam gawang. Kedudukan sementara menjadi 1 - 1.
Situasi menjadi menegangkan bagi Costa Rica saat Tim Krull berhasil menepis tendangan kapten Bryan Ruiz pada tendangan ke dua, sementara Arjen Robben sukses menceploskan bola ke gawang Keylor Navas. Kedudukan 2 - 1 untuk keunggulan Belanda.
Tendangan ke tiga berhasil dieksekusi dengan baik oleh Giancarlo Gonzales, lalu oleh Wesley Sneijder. Kedudukan 3 - 2 untuk keunggulan Belanda.
Lalu tendangan ke empat juga berhasil dieksekusi Cristian Bolaños untuk Costa Rica dan Dirk Kuyt untuk Belanda. Kedudukan sudah 4 - 3 untuk keunggulan Belanda. Sementara kesempatan menendang tinggal satu kali lagi.
Maka, begitu Michael Umaña gagal memasukkan bola pada kesempatan menendang terakhir bagi Costa Rica, selesailah sudah pertandingan ini!

Para pemain cadangan dan tim official dari Belanda menyerbu ke tengah lapangan, sementara puluhan ribu fans Belanda yang menonton di stadion juga merayakan lolosnya Belanda ke semifinal.


Costa Rica sudah menampilkan permainan terbaik mereka, menunjukkan kekuatan pertahanan yang luar biasa selama lima pertandingan yang telah mereka lalui. Mereka kalah terhormat melalui adu penalty, oleh salah satu tim terkuat di Piala Dunia 2014 ini.

Dengan tersingkiranya Costa Rica dari Piala Dunia, Costa Rica memastikan diri sebagai tim dengan jumlah kebobolan terkecil sepanjang Piala Dunia 2014, yaitu hanya kebobolan 2 gol. Barisan pertahanan Costa Rica telah berhasil mempertahankan gawang mereka dari serangan-serangan tim-tim besar seperti Italia, Inggris, dan Belanda. Hanya Yunani dan Uruguay yang mampu menjebol gawang Keylor Navas selama Piala Dunia 2014, dengan masing-masing hanya satu gol.

Sementara Belanda, meski tidak menambah perolehan golnya di babak perempat final ini, tetap menjadi tim pencetak gol terbanyak sementara dengan 12 gol. Hanya saja, rekor mereka harus disejajari oleh Colombia yang mencetak satu gol ke gawang Brazil di pertandingan terakhir mereka.

Tim pencetak gol terbanyak sampai Babak Perempat Final:
1. Netherlands, Colombia (12 goals)
2. Brazil, Germany, France (10 goals)
3. Argentina (8 goals)
4. Switzerland, Algeria (7 goals)
5. Croatia, Belgium, Chile (6 goals)
6. Costa Rica, Mexico, USA (5 goals)
7. Uruguay, Portugal, Spain, Ivory Coast, Ghana, Bosnia-Herzegovina (4 goals)
8. Nigeria, Ecuador, Australia, South Korea, Greece (3 goals)
9. Italy, Russia, England (2 goals)
10. Cameroon, Japan, Honduras, Iran (1 goal)

Tim paling banyak kebobolan sampai Babak Perempat Final:
1. Australia, Cameroon (9)
2. Honduras (8)
3. Spain, Portugal, Switzerland, Algeria (7)
4. Japan, South Korea, Ghana, Croatia, Uruguay, USA (6)
5. Greece, Nigeria (5)
6. Iran, England, Bosnia-Herzegovina, Ivory Coast, Netherlands, Chile, Brazil, Colombia (4)
7. Russia, Italy, Ecuador, Argentina, Germany, Mexico, Belgium, France (3)
8. Costa Rica (2)

Tim dengan aggregate terbesar sampai Babak Perempat Final:
1. Colombia, Netherlands (8)
2. France, Germany (7)
3. Brazil (6)
4. Argentina (5)
5. Costa Rica, Belgium (3)
6. Chile, Mexico (2)
7. Switzerland, Algeria, Ecuador, Croatia, Ivory Coast, Bosnia-Herzegovina (0)
8. USA, Italy, Russia (-1)
9. Uruguay, Greece, Nigeria, Ghana, England (-2)
10. Portugal, Spain, South Korea, Iran (-3)
11. Japan (-5)
12. Australia (-6)
13. Honduras (-7)
14. Cameroon (-8)

Tim dengan rata-rata gol terbanyak per pertandingan sampai Babak Perempat Final:
1. Netherlands, Colombia (2.4 goals/match)
2. Brazil, Germany, France, Croatia (2 goals/match)
3. Switzerland, Algeria (1.75 goals/match)
4. Argentina (1.6 goals/match)
5. Chile (1.5 goals/match)
6. Portugal, Spain, Ivory Coast, Ghana, Bosnia-Herzegovina (1.33 goals/match)
7. Mexico, USA (1.25 goals/match)
8. Belgium (1.2 goals/match)
9. Uruguay, Ecuador, Australia, South Korea, Costa Rica (1 goal/match)
10. Nigeria, Greece (0.75 goals/match)
11. Italy, Russia, England (0.67 goals/match)
12. Cameroon, Japan, Honduras, Iran (0.33 goals/match)

Tim dengan rata-rata kebobolan terbanyak per pertandingan sampai Babak Perempat Final:
1. Cameroon, Australia (3/match)
2. Honduras (2.67/match)
3. Spain, Portugal (2.33/match)
4. Japan, South Korea, Ghana, Croatia (2/match)
5. Algeria, Switzerland (1.75/match)
6. USA, Uruguay (1.5/match)
7. Iran, England, Bosnia-Herzegovina, Ivory Coast (1.3/match)
8. Nigeria, Greece (1.25/match)
9. Russia, Italy, Ecuador, Chile (1/match)
10. Brazil, Netherlands, Colombia (0.8/match)
11. Mexico (0.75/match)
12. France, Belgium, Germany, Argentina (0.6/match)
13. Costa Rica (0.4/match)

Pencetak gol terbanyak sementara:
6
James Rodríguez (Colombia)

4
Thomas Muller (Germany)
Neymar (Brazil)
Lionel Messi (Argentina)

3
Van Persie, Robben (Netherlands)
Karim Benzema (France)
Enner Valencia (Ecuador)
X. Shaqiri (Switzerland)

2
Tim Cahill (Australia)
Mario Mandzukic, Ivan Perisic (Croatia)
J. Martinez (Colombia)
Gervinho, Wilfried Bony (Ivory Coast)
Luis Suarez (Uruguay)
Andre Ayew, Asamoah Gyan (Ghana)
Clint Dempsey (USA)
Memphis Depay (Netherlands)
Islam Slimani (Algeria)
Alexis Sanchez (Chile)
Bryan Ruiz (Costa Rica)
Abdelmoumene Djabou (Algeria)
Matt Hummels (Germany)
David Luiz (Brazil)

1
Fred, Fernandinho, Thiago Silva, Oscar (Brazil)
Peralta, R. Marquez, Guardado, Hernandez, Giovani Dos Santos (Mexico)
Xabi Alonso, David Villa, Fernando Torres, Juan Mata (Spain)
De Virjk, Fer, Wesley Sneijder, Huntelaar (Netherlands)
Valdivia, Beausoujour (Chile)
Teófilo Gutiérrez, Pablo Armero, Juan Quintero, Cuadrado (Colombia)
Edinson Cavani, Diego Godin (Uruguay)
Joel Campbell, Óscar Duarte, Marco Ureña (Costa Rica)
Marchisio, Balotelli (Italy)
Sturridge, Wayne Rooney (England)
Keisuke Honda, S. Osazaki (Japan)
Admir Mehmedi, Haris Seferovic, Blerim Dzemaili, Granit Xhaka (Switzerland)
Ibisevic, E. Dzeko, M. Pjanic, Vrsajevic (Bosnia-Herzegovina)
Mario Gotze, Mesut Özil, Miroslav Klose, André Schürrle (Germany)
John Brook jr, Jermaine Jones, Julian Green (USA)
Sofiane Feghouli, Rafik Halliche, Yacine Brahimi (Algeria)
Marouane Fellaini, Dries Mertens, Divock Origi, Vertonghen, Kevin De Brunye, Romelu Lukaku (Belgium)
Lee Keunho, Son Heung Min, Koo Jacheol (South Korea)
Alexander Kerzhakov, A. Kokorin (Russia)
Ivica Olic (Croatia)
Mile Jedinak (Australia)
Olivier Giroud, Blaise Matuidi, Mathieu Valbuena, Moussa Sissoko, Paul Pogba (France)
Carlo Costly (Honduras)
Peter Odemwingie, A. Musa (Nigeria)
Nani, Silvestre Varela, Cristiano Ronaldo (Portugal)
J. Matip (Cameroon)
A. Samaris, G. Samaras, Sokratis Papastathopoulos (Greece)
Marcos Rojo, Angel Di Maria, Gonzalo Higuain (Argentina)
Reza (Iran)

151 gol dicetak 110 pemain dari 32 tim/negara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar