Selasa, 01 Juli 2014

Last Match on Top 16: Belgium vs USA

Belgium 2            –             1 USA
Kevin De Bruyne ’93         Julian Green ‘107
Romelu Lukaku ‘105

Pertandingan terakhir di babak 16 besar Piala Dunia 2014 menampilkan dua tim yang, bisa dibilang, sama-sama underdog. Walaupun begitu, sepak terjang Belgia sepanjang babak penyisihan grup, memang lebih meyakinkan daripada USA. Belgia memenangkan tiga dari tiga pertandingan di babak penyisihan grup. Sementara Amerika dikalahkan Jerman di pertandingan terakhir, dan hanya bermain imbang di laga ke dua mereka melawan Portugal. Yah, Portugal sama Jerman sih. Sementara lawannya Belgia 'hanya' Russia, South Korea, dan Algeria.

Bagaimanapun, pertandingan ini berlangsung sama alotnya dengan tujuh pertandingan lainnya yang sudah berlangsung di babak 16 besar. Dari total delapan pertandingan, pertandingan Belgia melawan USA ini menjadi pertandingan ke lima yang memasuki babak perpanjangan waktu. Babak perpanjangan waktu pun masih saja berlangsung sengit. Belgia mencetak gol di menit ke-93 melalui Kevin De Bruyne. Gol itu membuat pertandingan yang mulai basi, kembali memanas.

Di akhir perpanjangan waktu babak pertama, Romelu Lukaku memperbesar keunggulan Belgia menjadi 2 - 0. Namun, hanya dua menit setelah perpanjangan waktu babak ke dua dimulai, USA sudah berhasil memperkecil ketinggalan menjadi 1 - 2, melalui gol Julian Green. Gol di awal babak perpanjangan waktu ke dua itu membangkitkan optimisme para suporter Amerika. Namun akhirnya, juara grup kembali keluar sebagai pemenang.

De Bruyne, pencetak gol krusial bagi Belgia

Boong deng, yang bener ini... ya nggak jauh beda lah ya.

Lucunya, pertandingan Belgia melawan USA ini, yang notabene adalah juara grup H melawan runners-up grup G, mengingatkan pada pertandingan Jerman melawan Algeria, yang merupakan juara grup G melawan runners-up grup H. Kedua pertandingan yang mempertemukan jebolan grup G dan H sama-sama berakhir tanpa gol di babak pertama dan ke dua, dan di babak perpanjangan waktu, si pemenang mencetak satu gol di awal babak pertama, lalu satu gol lagi, yang langsung dibalas dengan satu gol oleh si kalah, yang hanya memperkecil ketinggalan mereka, namun akhirnya tetap kalah.

Yah, hanya saja, pertandingan Belgia melawan USA ini jauh lebih membosankan. Jaaaauh lebih membosankan. Bayangin, udah 2x45 menit, plus 2 babak perpanjangan waktu, membosankan pula.

Btw guys, ini Piala Dunia kok kaya diatur gini ya? Tim-tim favorit baru bisa ketemu paling cepet di semifinal. Terus probabilitasnya itu semifinal dua-duanya tim favorit Amerika Latin vs Eropa (Brazil vs Jerman/Prancis dan Argentina vs Be land a). Cuma Jerman aja sih yang ketemu Prancis di perempat final. Tapi ya abis mereka mau ketemu siapa lagi? Brazil? Argentina? Belanda? Tim favorit ada 5, pertandingannya cuma ada 4. Ya ketemulah 2 dari 5..

Anyway, setelah banyaak kejutan di babak penyisihan grup, ternyata nggak ada kejutan di babak 16 besar. Pemenangnya semuanya juara grup. Kecuali bahwa ternyata, tim-tim yang dianggap underdog, nggak bisa dikalahkan dengan mudah seperti perkiraan orang. Dari delapan pertandingan di babak 16 besar, cuma Colombia lho yang bisa mengalahkan lawannya dengan dua gol, tanpa balas, tanpa bunuh diri, tanpa curang, tanpa extra time, dan jelas lah tanpa penalty. Yang lainnya, dua pake penalty, satu pake curang, Riga pake extra-time, satunya lagi 2-0 juga tapi salah satunya own goal lawan, satu nggak pake sambel, satu nggak pake bihun...apa sih..

Tapi jangan lupa, masing-masing menghadapi lawan yang berbeda lho! Bukan berarti yang menangnya adu penalty nggak bisa menang lawan yang menangnya 2-0. Bukan berarti yang menangnya adu penalty nggak bisa ngalahin yang menang dalam 2x45 menit tapi pake curang.

Pencetak gol terbanyak sementara:
5
James Rodríguez (Colombia)

4
Neymar (Brazil)
Lionel Messi (Argentina)
Thomas Muller (Germany)

3
Van Persie, Robben (Netherlands)
Karim Benzema (France)
Enner Valencia (Ecuador)
X. Shaqiri (Switzerland)

2
Tim Cahill (Australia)
Mario Mandzukic, Ivan Perisic (Croatia)
J. Martinez (Colombia)
Gervinho, Wilfried Bony (Ivory Coast)
Luis Suarez (Uruguay)
Andre Ayew, Asamoah Gyan (Ghana)
Clint Dempsey (USA)
Memphis Depay (Netherlands)
Islam Slimani (Algeria)
Alexis Sanchez (Chile)
Bryan Ruiz (Costa Rica)
Abdelmoumene Djabou (Algeria)

1
Oscar, Fred, Fernandinho, David Luiz (Brazil)
Peralta, R. Marquez, Guardado, Hernandez, Giovani Dos Santos (Mexico)
Xabi Alonso, David Villa, Fernando Torres, Juan Mata (Spain)
De Virjk, Fer, Wesley Sneijder, Huntelaar (Netherlands)
Valdivia, Beausoujour (Chile)
Teófilo Gutiérrez, Pablo Armero, Juan Quintero, Cuadrado (Colombia)
Edinson Cavani, Diego Godin (Uruguay)
Joel Campbell, Óscar Duarte, Marco Ureña (Costa Rica)
Marchisio, Balotelli (Italy)
Sturridge, Wayne Rooney (England)
Keisuke Honda, S. Osazaki (Japan)
Admir Mehmedi, Haris Seferovic, Blerim Dzemaili, Granit Xhaka (Switzerland)
Ibisevic, E. Dzeko, M. Pjanic, Vrsajevic (Bosnia-Herzegovina)
Matt Hummels, Mario Gotze, Miroslav Klose, André Schürrle, Mesut Özil (Germany)
John Brook jr, Jermaine Jones, Julian Green (USA)
Sofiane Feghouli, Rafik Halliche, Yacine Brahimi (Algeria)
Marouane Fellaini, Dries Mertens, Divock Origi, Vertonghen, Kevin De Bruyne, Romelu Lukaku (Belgium)
Lee Keunho, Son Heung Min, Koo Jacheol (South Korea)
Alexander Kerzhakov, A. Kokorin (Russia)
Ivica Olic (Croatia)
Mile Jedinak (Australia)
Olivier Giroud, Blaise Matuidi, Mathieu Valbuena, Moussa Sissoko, Paul Pogba (France)
Carlo Costly (Honduras)
Peter Odemwingie, A. Musa (Nigeria)
Nani, Silvestre Varela, Cristiano Ronaldo (Portugal)
J. Matip (Cameroon)
A. Samaris, G. Samaras, Sokratis Papastathopoulos (Greece)
Marcos Rojo, Angel Di Maria (Argentina)
Reza (Iran)


146 gol dicetak 108 pemain dari 32 tim/negara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar