Jumat, 13 Juni 2014

Os Estadios da Copa Mondial: part 1

Buat gue, salah satu daya tarik dari setiap Piala Dunia adalah stadion-stadionnya. Kenapa? Karena, selain desain-desainnya yang serba unik dan indah, stadion-stadion itu juga punya cerita di balik pembangunannya, dan bagi stadion yang sudah berdiri sejak lama, sudah banyak peristiwa bersejarah yang terjadi di dalamnya.



Untuk Piala Dunia tahun ini, Brazil sebagai tuan rumah khusus membangun beberapa stadion baru dan juga merenovasi beberapa stadion lama. Totalnya ada 12 stadion di 12 kota yang akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2014. Karena stadionnya ada 12, dan pesertanya terbagi ke dalam 8 grup masing-masing 4 tim, sehingga ada 48 pertandingan di babak penyisihan grup, maka setiap stadion masing-masing kebagian 4 pertandingan babak penyisihan grup. Selanjutnya, ada stadion yang digunakan untuk babak 16 besar, perempat final, semifinal, perebutan juara ke-3, dan final.

Berikut adalah stadion-stadion itu:

1.      Arena Corinthians, São Paulo
Kapasitas: 48,234 orang
Digunakan pada pertandingan:

-        Penyisihan Group A Brazil vs Croatia, June 13, 2014
-        Penyisihan Group D Uruguay vs England, June 20, 2014
-        Penyisihan Group B Netherlands vs Chile, June 24, 2014
-        Penyisihan Group H Belgium vs South Korea, June 27, 2014
-        Babak 16 besar Juara Group F vs Runners-up Group E, July 2, 2014
-        Babak semifinal ke dua, July 10, 2014



Kenapa gue bahas stadion ini pertama kali? Karena di sinilah akan dimulainya pertandingan pertama di Piala Dunia 2014 ini, yaitu antara tim tuan rumah, Brazil berhadapan dengan Croatia. Di stadion ini jugalah akan diselenggarakannya pertandingan terakhir pada babak penyisihan grup, yaitu pertandingan antara Belgia melawan Korea Selatan, bersamaan dengan pertandingan Algeria melawan Rusia di stadion lainnya.
Stadion ini mulai dibangun pada tahun 2011 oleh arsitek Anibal Coutinho dan insinyur Werner Sobek. Udah sobek masih aja dipake tuh si Werner... *Apa sih Tar?*
Gue suka banget desainnya yang simple, minimalis, dan modern. Coba tuh liat, atapnya cuma kotak, simple banget gitu, warnanya serba putih, lucu juga kayanya buat dijadiin tempat tisu ya.
Layout bangunannya agak-agak futuristic gimana gitu. Ada ruang-ruang kosong yang mungkin dimaksudkan untuk penonton jalan-jalan selama nunggu pergantian babak, sambil foto-foto buat dipasang di social media. Keren banget deh pokoknya!
Kenapa stadion ini jadi begitu pentingnya buat gue? Karena stadion Arena Corinthians ini adalah markas masa depan bagi klub SC Corinthians Paulista. So what? Ehm… Ronaldo, the real one, my Ronaldo, yep that Ronaldo, mengakhiri karirnya di klub tersebut. Hihi nggak papa ya agak subyektif dikit, namanya juga cewek.
Anyway, stadion ini jadi stadion terbesar ke lima dalam Liga Brasil dan stadion ke sebelas terbesar di Brasil, dengan kapasitas tempat duduk 48,234 kursi, yang khusus untuk menyelenggarakan Piala Dunia tahun ini, ditambah kapasitasnya jadi 65,000 kursi. Waah… kira-kira aman nggak ya? *ala presenter On The Spot*

2.      Arena das Dunas, Natal
Kapasitas: 45,000 orang
Digunakan pada pertandingan:

-        Penyisihan Group A Mexico vs Cameroon, June 14, 2014
-        Penyisihan Group G Ghana vs USA, June 17, 2014
-        Penyisihan Group C Greece vs Japan, June 20, 2014
-        Penyisihan Group D Uruguay vs Italy, June 25, 2014



Stadion yang didirikan di Kota Natal, Negara Bagian Rio Grande do Norte ini dirancang oleh perusahaaan arsitektur Amerika, Populous, dan dibangun oleh perusahaan konstruksi OAS dan Pemerintah Rio Grande do Norte.
Ini adalah salah satu desain stadion yang menurut gue oke banget. Stadion ini kelihatan modern banget karena emang baru dibangun tahun 2011 khusus untuk Piala Dunia. Sebelumnya, lokasi yang sekarang menjadi Arena das Dunas ini adalah bekas Stadion Machadão dan gimnasium Machadinho, yang telah dibongkar pada tahun 2011.
Selain desain atapnya yang elegan dan unik, layout bangku-bangkunya juga tampak fleksibel dan nyaman dengan warna biru langit yang menyejukkan. Desain layout bangkunya memang dibuat fleksibel sehingga, pada Piala Dunia nanti, kapasitas stadion yang 28,000 orang direncanakan mampu menampung 45,000 penonton.
Selain stadion, Arena das Dunas juga merupakan kompleks serbaguna.

3.      Arena Pantanal, Cuiaba
Kapasitas: 42,968 orang
Digunakan pada pertandingan:

-        Penyisihan Group B Chile vs Australia, June 14, 2014
-        Penyisihan Group H Russia vs South Korea, June 18, 2014
-        Penyisihan Group F Bosnia-Herzegovina vs Nigeria, June 22, 2014
-        Penyisihan Group C Colombia vs Japan, June 25, 2014



Stadion yang satu ini dibangun pada tahun 2010 untuk menggantikan stadion sebelumnya, yaitu Stadion José Fragelli, atau “Verdão”, stadion utama di Kota Cuiaba, yang telah dihancurkan. Stadion baru ini dibangun dengan memenuhi persyaratan FIFA.
Desain stadion ini kelihatan megah banget, walaupun gue pribadi kurang suka desainnya yang terlalu kotak-kotak. Tapi mungkin memang itu konsepnya, entahlah. Yang jelas, emang kelihatannya rapi banget, kaya tugas Nirmana Ruang pas gue kuliah di DKV dulu.
Btw, layout bagian dalamnya mengingatkan pada arena baseball, ya nggak sih?
Setelah Piala Dunia berakhir, stadion ini akan menjadi kandang tetap Mixto EC dan Cuiaba EC.

4.      Arena da Baixada, Curitiba
Kapasitas: 43,900 orang
Digunakan pada pertandingan:

-        Penyisihan Group F Iran vs Nigeria, June 17, 2014
-        Penyisihan Group E Ecuador vs Honduras, June 21, 2014
-        Penyisihan Group B Spain vs Australia, June 24, 2014
-        Penyisihan Group H Algeria vs Russia, June 27, 2014



Ini adalah salah satu stadion lama yang direnovasi untuk menyambut Piala Dunia 2014. Bukan lama lagi, tapi tuaaa banget! Tebak berapa umurnya! Stadion Arena da Baixada ini sudah berdiri selama 100 tahun! Iya, tepat 100 tahun!
Nah gue demen banget nih ngebahas yang tua-tua.
Tepat 100 tahun yang lalu, pada tahun 1914 stadion ini pertama kalinya dibuka di wilayah Água Verde, Curitiba, Paraná. Água Verde itu kalo di daerah Jabodetabek atau Jawa Barat Ci… ijo tuh bahasa sundanya apa ya?
Kerennya lagi nih, lokasi tempat didirikannya stadion ini adalah bekas depot bubuk mesiu Angkatan Darat Brasil.
Pertandingan yang pertama kali dimainkan di stadion ini adalah Flamengo melawan Internacional, pada 6 September 1914. Pertandingan itu berakhir dengan kemenangan telak Flamengo 7-1. Gol pertama di stadion ini dicetak oleh pemain Flamengo, Arnaldo. Walau demikian, stadion ini adalah kandang bagi klub Atlético Paranaense, yang juga memiliki dan mengoperasikan stadion ini.
Sejarah stadion ini cukup panjang buat diceritain.
Pada tahun 1934, nama stadion Arena da Baixada diganti menjadi Estádio Joaquim Américo Guimarães, sesuai nama pengusaha yang mencetuskan ide dan mendanai pembangunannya.
Walaupun sudah berdiri sejak tahun 1914, stadion ini tidak digunakan pada saat Piala Dunia 1950 diselenggarakan di Brazil. Pada saat itu stadion yang digunakan Curitiba sebagai kota tuan rumah adalah Estádio Vila Capanema.
Arena da Baixada sempat ditutup dari tahun 1970 something sampe 1984. Stadion ini sempat beroperasi kembali dari tahun 1984 sampai 26 Desember 1997, saat bangunan lamanya dihancurkan karena akan didirikannya bangunan baru, dengan desain oleh arsitek Mexico, Carlos Arcos. Pembangunan stadion baru berakhir di bulan Juni 1999. Kalau dilihat, desain stadionnya itu klasik, stadion Eropa banget, tepatnya Inggris banget, dari warna, layout, dan desainnya secara keseluruhan.
Sejak renovasi diselesaikan pada bulan Juni 1999, Estadio Joaquim Américo telah dianggap sebagai salah satu stadion yang paling modern dan terbaik di Brasil.
Pada tahun 2005, stadion tersebut berganti nama menjadi Kyocera Arena, setelah perusahaan Jepang, Kyocera membeli hak penamaan.
Laga pertama di stadion berkonstruksi baru, dimainkan pada 24 Juni 1999, ketika Atlético Paranaense mengalahkan Cerro Porteño dari Paraguay 2-1. Gol pertama dari stadion setelah pembukaan kembali dicetak oleh pemain Atlético, Lucas.
Rekor kehadiran penonton terbanyak hingga saat ini adalah 31.740 penonton, yang ditetapkan pada 16 Desember 2001 ketika Atlético Paranaense mengalahkan São Caetano 4-2, pada pertandingan pertama final Kejuaraan Brasil tahun itu.
Tahun 2008, setelah tidak lagi terikat kontrak hak penamaan dengan Kyocera, akhirnya stadion ini kembali dinamakan Arena da Baixada sesuai namanya pertama kali.
Untuk menjadi tuang rumah di Piala Dunia 2014 ini, stadion ini kembali mengalami renovasi. Bukan renovasi total sih. Ada penambahan dan perbaikan fasilitas, salah satunya adalah kapasitasnya, yang sebenarnya cuma 28,413, untuk Piala Dunia ini diperluas hingga 43,900 kursi. Proses renovasi itu sendiri bukannya tanpa rintangan. Pada tahun 2013 renovasi sempat terhenti karena kasus hak-hak pekerja. Tapi ternyata sekarang Arena da Baixada telah selesai direnovasi dan siap menjamu para penonton!

To be continued…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar